Dekompresi Tulang Belakang: Apa yang Perlu Anda Ketahui

Bagaimana Cara Kerja Dekompresi Tulang Belakang?

Selama sesi dekompresi tulang belakang, pasien biasanya berbaring di atas meja khusus yang terhubung dengan komputer. Terapis akan memasang harness di sekitar pinggul pasien dan bagian atas tubuh. Komputer kemudian akan mengontrol meja untuk memberikan traksi yang lembut dan bertahap pada tulang belakang. Proses ini menciptakan ruang antara vertebra, yang dapat membantu mengurangi tekanan pada saraf yang terjepit dan meningkatkan sirkulasi darah ke area yang terkena.

Siapa yang Dapat Menjalani Dekompresi Tulang Belakang?

Dekompresi tulang belakang dapat menjadi pilihan pengobatan yang efektif untuk berbagai kondisi, termasuk:

1. Hernia diskus

2. Stenosis spinal

3. Nyeri punggung bawah kronis

4. Sindrom facet

5. Degenerasi diskus

Namun, tidak semua orang cocok untuk menjalani prosedur ini. Pasien dengan osteoporosis parah, infeksi tulang belakang, tumor, atau fraktur tulang belakang mungkin tidak direkomendasikan untuk menjalani dekompresi tulang belakang. Selalu konsultasikan dengan dokter atau spesialis tulang belakang untuk menentukan apakah prosedur ini cocok untuk Anda.

Apa Manfaat Dekompresi Tulang Belakang?

Banyak pasien melaporkan berbagai manfaat setelah menjalani dekompresi tulang belakang, termasuk:

1. Pengurangan nyeri punggung dan leher

2. Peningkatan mobilitas dan fleksibilitas

3. Penurunan peradangan di sekitar area yang terkena

4. Perbaikan fungsi saraf

5. Peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan

Penting untuk dicatat bahwa hasil dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya, dan beberapa pasien mungkin memerlukan beberapa sesi untuk merasakan manfaat yang signifikan.

Bagaimana Prosedur Dekompresi Tulang Belakang Dilakukan?

Prosedur dekompresi tulang belakang biasanya dilakukan dalam serangkaian sesi, dengan masing-masing sesi berlangsung sekitar 30-45 menit. Jumlah sesi yang diperlukan akan bervariasi tergantung pada kondisi individu dan respon terhadap pengobatan. Berikut adalah gambaran umum tentang apa yang dapat Anda harapkan selama prosedur:

1. Anda akan berbaring di atas meja dekompresi khusus.

2. Harness akan dipasang di sekitar pinggul dan bagian atas tubuh Anda.

3. Komputer akan mengontrol meja untuk memberikan traksi yang lembut dan bertahap.

4. Anda mungkin merasakan peregangan ringan, tetapi prosedur ini seharusnya tidak menyakitkan.

5. Setelah sesi selesai, Anda dapat langsung pulang dan melanjutkan aktivitas normal Anda.

Berapa Biaya Dekompresi Tulang Belakang di Indonesia?

Biaya dekompresi tulang belakang di Indonesia dapat bervariasi tergantung pada lokasi, fasilitas kesehatan, dan jumlah sesi yang diperlukan. Berikut adalah perkiraan biaya dari beberapa penyedia layanan:

---

Penyedia Layanan	Lokasi	Perkiraan Biaya per Sesi
RS Siloam	Jakarta	Rp 1.500.000 - Rp 2.000.000
RSUD Dr. Soetomo	Surabaya	Rp 1.000.000 - Rp 1.500.000
RS Pondok Indah	Jakarta	Rp 2.000.000 - Rp 2.500.000
RS Cipto Mangunkusumo	Jakarta	Rp 1.200.000 - Rp 1.800.000

---

Harga, tarif, atau perkiraan biaya yang disebutkan dalam artikel ini didasarkan pada informasi terbaru yang tersedia namun dapat berubah seiring waktu. Disarankan untuk melakukan penelitian independen sebelum membuat keputusan finansial.

Perlu diingat bahwa biaya total pengobatan akan tergantung pada jumlah sesi yang diperlukan, yang biasanya berkisar antara 15-20 sesi untuk satu rangkaian pengobatan lengkap. Beberapa asuransi kesehatan mungkin mencakup sebagian atau seluruh biaya prosedur ini, jadi pastikan untuk memeriksa dengan penyedia asuransi Anda.

Dekompresi tulang belakang menawarkan pendekatan non-invasif untuk mengatasi berbagai masalah tulang belakang. Dengan memahami prosedur, manfaat potensial, dan pertimbangan biaya, Anda dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang apakah ini adalah pilihan yang tepat untuk Anda. Selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan yang berkualifikasi untuk mendapatkan nasihat yang disesuaikan dengan kondisi spesifik Anda.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai saran medis. Harap konsultasikan dengan profesional kesehatan yang berkualifikasi untuk panduan dan pengobatan yang dipersonalisasi.